Memberikan hadiah kepada orang tercinta mungkin sudah menjadi tradisi di berbagai tempat. Tentu ada makna yang dalam dari sekotak hadiah yang dibungkus rapi untuk orang terkasih. Tapi ternyata setiap negara punya tradisi memberi hadiah yang berbeda-beda. Setiap orang dari berbagai belahan dunia memiliki gift giving etiquette yang tidak sama. Kali ini mari mengenal lebih dalam mengenai etika memberi hadiah di beberapa negara di dunia sebagai berikut:
1. China
Di negeri tirai bambu ini, orang akan memberi hadiah sebagai bentuk ungkapan terima kasih. Jarang sekali pemberian kado tanpa ada alasan yang jelas. Bahkan pemberi hadiah harus menyebutkan alasan dari pemberian hadiah tersebut. Selain itu, orang China juga biasanya akan bertanya langsung hadiah apa yang diinginkan oleh si penerima.
Gift giving etiquette di China juga harus memperhatikan jenis benda yang akan diberikan. Ada beberapa benda yang sebaiknya tidak diberikan sebagai hadiah. Orang China percaya bahwa jam tangan, payung, dan topi berwarna hijau tidak layak dijadikan hadiah. Selain itu, hadiah yang jumlahnya ganjil juga tidak layak diberikan karena menjadi simbol kebahagiaan yang tidak sempurna.
2. Prancis
Bagi masyarakat Prancis hadiah merupakan bentuk rasa cinta yang ditunjukkan dengan cara sederhana. Biasanya orang Prancis akan membawakan hadiah saat diundang bertamu ke rumah orang lain. Hadiah yang dibawa biasanya berupa bunga namun tidak disarankan membawa bunga chrysant serta bunga mawar merah. Bunga chrysant menandakan rasa berduka dan bunga mawar merah lebih cocok diberikan untuk kekasih. Selain bunga, orang Perancis juga biasa memberi hadiah berupa coklat dan champagne.
3. Jepang
Masyarakat Jepang menilai hadiah bukan dari bentuk hadiahnya namun dari cara pemberian hadiah. Ada banyak kesempatan bagi orang Jepang untuk memberi kado, tidak hanya pada saat-saat istimewa. Hadiah biasanya akan dibungkus dengan pita yang berwarna merah untuk melambangkan kebahagiaan. Sementara hadiah yang diberikan sebagai simpati atau rasa duka biasanya akan dibungkus dengan pita berwarna putih.
Ada beberapa jenis benda yang sebaiknya tidak dijadikan hadiah bagi masyarakat Jepang. Benda tersebut adalah sisir karena memberi simbol memberi nasib buruk, kemudian ada pisau atau gunting yang menjadi tanda berakhirnya hubungan. Sementara itu hadiah yang memuat unsur angka 4 dan 9 juga tidak disarankan karena memuat makna kematian.
4. Denmark
Gift giving etiquette yang berlaku di Denmark adalah jangan memberikan hadiah yang mahal nilainya. Orang Denmark tidak terlalu suka dengan hadiah yang mewah dan mahal. Hadiah seperti ini justru akan membuat warga Denmark merasa tidak nyaman. Bunga menjadi salah satu hadiah yang sangat diapresiasi di kalangan masyarakat Denmark. Ada banyak toko bunga yang bisa ditemukan di Denmark. Hadiah biasanya diberikan dalam bentuk bunga dengan pembungkus buket yang cantik.
5. Thailand
Bagi orang Thailand, memberi hadiah tidak wajar dilakukan jika tidak dalam momen penting. Biasanya orang Thailand akan memberi hadiah saat pesta ulang tahun maupun hari pernikahan. Dibandingkan hadiah, warga Thailand lebih menghargai keramahan hati dan senyuman.
Jika ingin memberi hadiah, sebaiknya hindari parfum karena menjadi simbol awal yang indah namun akhir yang sedih. Selain parfum, jangan pula memberi sapu tangan karena menjadi simbol hidup yang menyusahkan.
Itulah gift giving etiquette yang berlaku di beberapa negara. Sementara itu di Indonesia sendiri hadiah bisa diberikan dalam berbagai kesempatan, bahkan saat tak ada acara istimewa sekalipun. Pemberian hadiah juga kini semakin beragam bentuknya dan bisa ditanyakan langsung kepada calon penerima agar benda yang diberikan bisa bermanfaat.